TUGA AGAMA Individu
NAMA : Uswatun Hasanah
Kelas : X Horti
A
Sejarah
Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hingga Wafatnya
Berikut ini
adalah satu kisah Nabi Muhammad SAW, yang saya kutip dari sebuah buku tentang
kumpulan kisah-kisah islam, yaitu kisah nabi muhammad dari lahir sampai
wafat
- Nama : Muhammad bin Abdullah
- Kelahiran : Mekah, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah
- Abdullah (ayahnya) meninggal sebelum Muhammad terlahir
- Umur 6–8 tahun Muhammad dibesarkan kakeknya, Abdul Muthalib
- Kemudian dibesarkan pamannya, Abu Thalib
- Atas kejujurannya, Muhammad mendapat gelar Al Amin (dapat dipercaya)
- Usia 13 tahun mulai berbisnis, menemani Abu Thalib berdagang ke ke Syam
- Usia 25 tahun menikah dengan Siti Khadijah binti Khuwailid
- Muhammad muda pernah berhasil mendamaikan pertikaian antar kabilah
- Usia 40 tahun pertama kali menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasulullah
- Kemudian melakukan dakwah diam-diam selama 3 tahun di Mekah
- Dilanjutkan dengan berdakwah secara terang-terangan selama 10 tahun
- Dakwah nabi Muhammad SAW ditentangn oleh kaumnya sendiri, Quraisy
- Hijrah ke Madinah setelah 13 tahun berdakwah di Mekah
- Setelah haji wada (10 H) kesehatan nabi Muhammad SAW mulai menurun
Ringkasan
Sejarah Nabi Muhammad Saw dari Lahir Hingga Wafat
Satu-satunya
rasul Allah yang diutus untuk semua ras dan golongan adalah nabi Muhammad saw.
Karena itu ajarannya sangat universal; tidak hanya tentang ibadah dan
keakhiratan, namun juga urusan-urusan diniawi yang mencakup semua sisi
kehidupan manusia, mulai dari masalah makan hingga urusan kenegaraan. Namun
demikian, masih banyak orang yang buta terhadap pribadi dan kehidupan beliau.
Akibatnya, mereka terhalang untuk melihat dan merasakan kebenaran yang
dibawanya.
Pada
lembaran ini penulis mencoba memperkenalkan Nabi Muhammad saw secara singkat
dari beberapa sisi, dengan harapan dapat bermanfaat dan membantu kita semua.
1. Nama dan
Gelar Nabi Muhammad Saw
Antara lain
seperti disebutkan di dalam HR Bukhari dan Muslim: Ahmad, Mahi, Hasyir, ‘Aqib,
Muqaffi, Nabiyyuttaubah, Nabiyyurrahmah.
2. Nasab
Nabi Muhammad Saw
Di dalam
buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan
silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin
Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah
bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Imam Bukhari
menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin
Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim…
Menurut para
pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya
Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek.
3.
Kelahirannya
Nabi
Muhammad saw lahir di Makkah pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun
Gajah dalam keadaan yatim.
Penamaan
tahun Gajah berkaitan dengan peristiwa pasukan Gajah yang dipimpin oleh
Abrahah, Gubernur Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun sebelum sampai
ke kota Makkah, mereka diserang oleh pasukan burung yang membawa batu-batu
kerikil panas (lihat
QS Al-Fil: 1-5).
Kelahiran
nabi Muhammad saw bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.
4. Masa
Menyusui
Nabi
Muhammad saw pertama kalinya disusui oleh ibunya Aminah dan Tsuwaibatul
Aslamiyah. Namun itu hanya beberapa hari. Selanjutnya beliau disusui oleh
Halimah As-Sa’diyah di perkampungan bani Sa’ad.
Muhammad saw
tinggal bersama keluarga Halimah selama kurang lebih empat tahun.
Di akhir
masa pengasuhan keluarga Halimah ini terjadi pembedahan nabi Muhammad saw.
5. Muhammad
Saw di Mata Penduduk Makkah
Sejak kecil
Muhammad saw jauh dari tradisi-tradisi jahiliyah dan tidak pernah melakukan
penyembahan terhadap tuhan berhala. Namun demikian beliau tetaplah seorang yang
santun dan jujur, karenanya beliau terkenal dengan gelar Al-Amien (orang yang
terpercaya).
6.
Pernikahan Nabi Muhammad Saw
Pada usia
yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang
janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah
kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan
akhlaknya.
7.
Isteri-isteri Rasulullah Muhammad saw
Selain
Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu
Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti
Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah
(Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.
Nabi
Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka
semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra.
Jika dilihat
dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat
dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya.
8. Anak dan
Putrinya
Anak dan
putri nabi Muhammad saw adalah: Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum,
Fathimah, Abdullah dan Ibrahim.
Mereka semua
lahir dari rahim Khadijah kecuali Ibrahim dari Maria Al-Qibtiah.
Anak-anak
beliau yang laki-laki semuanya meninggal sebelum usia dewasa.
9. Muhammad
Saw Menjadi Rasul Allah
Turunnya
wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan
pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw. Wahyu pertama
tersebut berisi: "1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang
menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan manusia
apa yang tidak diketahuinya."
Setelah
menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan
kekhawatirannya terhadap dirinya. Khadijah menenangkan: "Bergembiralah!
Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini
menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban
orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong
orang-orang yang ditimpa bencana."
Khadijah
lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta
Nasrani. Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira,
Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat
yang pernah datang kepada nabi Musa.
"…Andai
kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu…" kata
Waraqah.
"Apakah
mereka akan mengusirku?" Tanya Muhammad saw.
‘Ya…,"
jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
10. Nabi
Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Nabi Saw
hijrah ke Madinah pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun 622 M.
Di dalam riwayat Ibnu Ishak dijelaskan bahwa beliau keluar dari rumahnya yang
saat itu sedang dikepung oleh pasukan bersenjata kaum musyrik Makkah yang ingin
membunuhnya. Lalu Allah Swt menidurkan mereka. Sambil membaca QS. Yasin: 1-9
beliau manaruh pasir di kepala mereka semua, kemudian pergi ke rumah Abu Bakar
untuk hijrah bersama ke kota Madinah.
Nabi
Muhammad saw tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 1
Hijriyah.
11.
Peperangan Nabi Muhammad Saw
Yang
mendasari peperangan nabi Muhammad saw. adalah ayat-ayat berikut:
-
"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena
sesungguhnya mereka dizhalimi." (Al-Hajj: 39).
-
"Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan
melampaui batas, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas" (QS. Al-Baqarah: 190).
Dalam hal
ini ada aturan-aturan perang, antara lain: Jangan membunuh anak-anak, orang
tua, orang yang menyerah, pendeta dan petugas rumah ibadah yang tidak
menyerang, hewan tanpa tujuan maslahat, jangan membunuh dengan cara yang sadis
dan berlebihan (Tafsir Ibnu Katsir).
Dari sini
jelas bahwa peperangan nabi Muhammad saw adalah sebagai upaya pembelaan
terhadap hak, bukan wasilah untuk islamisasi apalagi balas dendam.
Adapun
jumlah peperangan yang diikutinya ada sebanyak 27 kali.
12. Akhlak
Nabi Muhammad Saw
Allah SWT
menggambarkan akhlak nabi Muhammad secara umum di dalam QS. Al-Qalam ayat 4:
"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur"
Sekedar
contoh, penulis paparkan dua sisi dari akhlak beliau:
a. Kesabaran
Nabi Muhammad Saw
Tidak
sedikit beban yang ditanggung oleh nabi Muhammad saw dalam menyebarkan dakwah
ajaran yang dibawanya. Ejekan, makian, perlakuan kasar dan ancaman pembunuhan
diterimanya dari orang-orang musyrik Makkah. Namun itu semuanya tak membuat
kesabarannya luntur.
Dalam
riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Uqbah bin Abu Mu’ith pernah
mencampakkan kotoran onta kepada Rasulullah Muhammad saw sementara beliau dalam
keadaan sujud. Beliau terus sujud hingga putrinya Fathimah datang membuangnya.
Perlakuan
kasar kaum Quraisy semakin bertambah setelah pamannya Abu Thalib dan isterinya
Khadijah meninggal dunia pada tahun 10 kerasulan. Karenanya beliau hijrah ke
wilayah Thaif. Namun ternyata disini juga beliau tidak diterima, malah penduduk
setempat menyuruh anak-anaknya untuk melemparinya dengan batu.
b. Kasih
Sayang Nabi Muhammad Saw
Kasarnya
tindakan pengusiran penduduk Thaif terhadap nabi Muhammad saw tidak membuat
beliau serta merta mendoakan mereka dengan azab. Tapi justru sebaliknya:
"Bahkan saya berharap agar Allah menjadikan dari keturunan mereka
orang-orang yang menyembah Allah dan tidak berbuat syirik kepada-Nya sedikit
pun," kata beliau saat malaikat penjaga gunung menawarkan kepadanya untuk
menimpakan gunung Abu Qubaisy dan gunung yang di sebelahnya kepada penduduk
Thaif. (Shahih Bukhari).
Dan
bagaimana pun juga kasarnya perlakuan dan azab dari kaum musyrik penduduk
Makkah kepadanya dan ummat pengikutnya, tapi itu tak membuatnya dendam kepada
mereka di saat pembebasan Makkah pada tahun 8 H. Malah beliau saw memberikan
amnesty besar-besaran kepada penduduk Makkah.
13.
Keistimewaan yang Allah Berikan Kepadanya
a. Lima
kelebihan yang tidak diberikan kepada orang sebelumnya
Dari Jabir
bin Abdullah ra, nabi Muhammad saw bersabda: "Saya diberikan lima hal yang
tidak diberikan kepada seorang pun sebelum saya; 1) saya diberi kemenangan
dengan rasa takut (yang ditimpakan kepada musuh-musuhku) dalam jarak satu bulan
perjalanan, 2) bumi dijadikan tempat shalat dan suci untukku, maka siapa pun di
antara ummatku yang mendapatkan waktu shalat hendaklah dia melakukannya, 3)
dihalalkan untukku harta ghanimah dan itu tidak dihalalkan kepada orang sebelum
saya, 4) saya diberi syafa’at, 5) dahulu nabi diutus hanya kepada kaumnya,
tetapi saya diutus kepada seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim)
b.
Keistimewaannya di hari kiamat
Dari Anas
ra., nabi Muhammad saw bersabda: "Saya adalah orang pertama yang diberikan
syafaat pada hari kiamat nanti, nabi yang paling banyak pengikutnya di hari
kiamat, dan orang pertama yang mengetuk pintu surga" (HR. Muslim).
Keistimewaan
lainnya disebutkan di dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda:
"Saya adalah pemimpin anak-anak Adam pada hari kiamat nanti, saya orang
pertama yang dibangkitkan dari kubur, dan saya orang pertama yang diberi
syafaat (oleh Allah) dan orang pertama yang memberi syafaat (kepada ummat
manusia)." (HR. Muslim).
14. Ibadah
Beliau
Aisyah ra.
Berkata: Rasulullah saw pernah shalat hingga dua kakinya membengkak. Lalu
beliau ditegur, beliau menjawab: "Apakah aku tidak pantas menjadi hamba
yang bersyukur?"
15. Nabi
Muhammad Saw Wafat
Beliau saw
wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di waktu Dhuha dengan usia
63 tahun.
Sebelum ruhnya dicabut, beliau membaca:
"مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ
النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ, اللهُـمّ اغفِـر
لى وارحمنى وألحقنى بالرفيق الأعلى, اللهم الرفيق الأعلى."
Hijrah Kepada Allah dan Rasul-Nya
Hijrah Dengan Hati Kepada Allah
Allah berfirman, “Maka segeralah (berlari) kembali mentaati Allah.” (Adz Dzariyaat: 50)
Inti hijrah kepada Alloh ialah dengan meninggalkan apa yang dibenci Alloh menuju apa yang dicintai-Nya. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim ialah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hijrah ini meliputi ‘dari’ dan ‘menuju’: Dari kecintaan kepada selain Alloh menuju kecintaan kepada-Nya, dari peribadahan kepada selain-Nya menuju peribadahan kepada-Nya, dari takut kepada selain Alloh menuju takut kepada-Nya. Dari berharap kepada selain Alloh menuju berharap kepada-Nya. Dari tawakal kepada selain Alloh menuju tawakal kepada-Nya. Dari berdo’a kepada selain Alloh menuju berdo’a kepada-Nya. Dari tunduk kepada selain Alloh menuju tunduk kepada-Nya. Inilah makna Alloh, “Maka segeralah kembali pada Alloh.” (Adz Dzariyaat: 50). Hijrah ini merupakan tuntutan syahadat Laa ilaha illalloh.
Hijrah Dengan Hati Kepada Rosululloh
Alloh berfirman, “Maka demi Robbmu (pada hakikatnya) mereka tidak beriman hingga mereka menjadikanmu sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan di dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An Nisaa’: 65)
Hijrah ini sangat berat. Orang yang menitinya dianggap orang yang asing diantara manusia sendirian walaupun tetangganya banyak. Dia meninggalkan seluruh pendapat manusia dan menjadikan Rosululloh sebagai hakim di dalam segala perkara yang diperselisihkan dalam seluruh perkara agama. Hijrah ini merupakan tuntutan syahadat Muhammad Rosululloh.
Pilihan Allah dan Rosul-Nya itulah satu-satunya pilihan
Alloh berfirman, “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Alloh dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Alloh dan Rosul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Al Ahzab: 36)
Dengan demikian seorang muslim yang menginginkan kecintaan Allah dan Rosul-Nya tidak ragu-ragu bahkan merasa mantap meninggalkan segala perkara yang melalaikan dirinya dari mengingat Allah. Dia rela meninggalkan pendapat kebanyakan manusia yang menyelisihi ketetapan Allah dan Rosul-Nya walaupun harus dikucilkan manusia.
Seorang ulama’ salaf berkata, “Ikutilah jalan-jalan petunjuk dan janganlah sedih karena sedikitnya pengikutnya. Dan jauhilah jalan-jalan kesesatan dan janganlah gentar karena banyaknya orang-orang binasa (yan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar